Catatan: Detail nama/angka disamarkan, namun alur & taktiknya merefleksikan engagement nyata di lapangan.
Latar Belakang
Sebuah developer dengan 6 proyek aktif menghadapi lead melimpah tapi konversi stagnan. Channel utama: portal listing, iklan sosial, dan walk-in event. Tim sales kewalahan memprioritaskan follow-up.
Langkah Implementasi
- Data Sync (Minggu 1–2)
Sinkronisasi CRM, form web, WhatsApp, dan ad platforms. Normalisasi field & dedup. - AI Scoring & Playbook (Minggu 3–4)
Model memprioritaskan lead berdasarkan niat beli, kemampuan finansial, dan kecocokan unit. - Enablement & Automation (Minggu 5–12)
- Auto-assign lead ke agent terbaik.
- Template chat/email untuk nurturing.
- Reminder follow-up & SLA response.
Dampak Utama
- Response time median turun signifikan.
- Rate meeting terjadwal meningkat berkat prioritas lead.
- Closing naik karena agent fokus ke peluang dengan skor tinggi.
Pelajaran Penting
- Jangan menunggu data “sempurna”—mulai dari integrasi paling banyak volume.
- Skoring tanpa enablement untuk agent hanya setengah jalan.
- Standarisasi notasi unit & tipe properti mempercepat pelatihan model.
Tooling yang Dipakai
CRM existing, WhatsApp Business API, Facebook/Google Ads, dan dashboard Tentatics untuk scoring, rekomendasi, dan monitoring.